Selasa, 17 Maret 2020

Metode pembelajaran make a match

Anis Kurliyana Devi/20170701052011/PGMI A

Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match

Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, model dan teknik pembelajaran. Salah satunya adalah model pembelajaran make a match ini.
Model pembelajaran kooperatif tipe make a match  adalah model pembelajaran yang dikembangkan oleh Lorna Curran.   Salah satu keunggulannya adalah siswa belajar sambil menguasai konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan.
Pembelajaran model pembelajaran Make a match yaitu pembelajaran yang teknik mengajarnya dengan mencari pasangan melalui kartu  pertanyaan dan jawaban yang harus ditemukan dan didiskusikan oleh pasangan siswa tersebut.
Tujuan dari metode pembelajaran kooperatif tipe make a match ini  pertama kali dikembangkan oleh Lorna Curran (1994) yaitu tujuannya adalah pedalaman materi, pengalihan materi dan edutaiment.
Sedangkan prinsip-prinsip model pembelajaran kooperatif tipe make a match ini antara lain  Anak belajar melalui berbuat, anak belajar melalui panca indera, anak belajar melalui bahasa dan anak belajar melalui bergerak
Dalam metode pembelajaran kooperatif tipe make a match ini kelas dibagi menjadi 3 kelompok. Yaitu kelompok pertanyaan, kelompok jawaban dan kelompok penilai.  Kemudian kelompok-kelompok tersebut berbentuk huruf U. Dengan kelompok pertanyaan dan jawaban berjajar saling berhadapan dan kelompok penilai ada di pinggir.
Kemudian guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka harus mencari/mencocok kan kartu yang dipegang dengan kartu kelompok lain. Guru juga menyampaikan batasan maksimum waktu yang ia berikan kepada mereka. Jika sudah menemukan pasangannya guru meminta mereka melaporkan diri kepadanya.
Model Make a Match ini sangat efektif membantu siswa dalam memahami materi melalui permainan mencari kartu jawaban dan pertanyaan, sehingga dapat menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan.
Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan dibandingkan dengan model pembelajaran yang lainnya. Begitu juga model pembelajaran Make a match, adapun kelebihan model pembelajaran make a match  adalah sebagai berikut:
1. Siswa dapat belajar dengan aktif karena guru hanya berperan sebagai pembimbing, sehingga siswa yang mendominasi dalam aktifitas pembelajaran.
2. Terdapat unsur permainan sehingga metode ini menyenangkan.
3. Dapat meningkatkan antusiasme siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
4. Efektif sebagai sarana melatih keberanian siswa untuk tampil presentasi
Adapun kelemahan dalam model pembelajaran kooperatif tipe make a match ini adalah sebagai berikut:
1. Diperlukan bimbingan dari guru untuk melakukan kegiatan.
2. Guru memerlukan waktu untuk mempersiapkan alat dan bahan pelajaran yang memadahi. Memerlukan waktu yang lebih banyak, sehingga waktu yang tersedia harus dibatasi jangan sampai siswa terlalu banyak bermain-main dalam proses pembelajaran.
3. Guru harus hati-hati dan bijaksana saat memberi hukuman pada siswa yang tidak mendapat pasangannya, karena mereka bisa malu.